Tujuan :
·
Mengetahui fungsi komponen yang
digunakan.
·
Mengetahui prinsip kerja dari
transistor JFET dan BJT.
·
Membuat rangkaian aplikasi
"transistor JFET dan BJT" pada aplikasi Proteus.
Alat Dan Bahan
·
Baterai 12 V
Merupakan
penyuplai energi berupa listrik
o
Ground
Yaitu dengan
menancapkan sebuah batang logam atau pasak biasanya di pasang tegak lurus masuk
kedalam tanah. Ada juga yang menggunakan pipa galvanis yang di dalamnya di isi
dengan kabel BC, kemudian di hubungkan dengan kabel
penyalur melalui bak kontrol.
Bila
sistem single grounding masih
mendapatkan hasil kurang baik, maka perlu di tambahkan material logam arus
pelepas ke dalam tanah yang jarak antara batang logam atau material minimal 2
meter dan dihubungkan dengan kabel BC/BCC.
Penambahan
batang logam atau material dapat juga di tanam mendatar dengan kedalaman
tertentu, bisa juga mengelilingi bangunan membentuk cincin atau cakar ayam.
Kedua teknik ini bisa juga di terapkan secara bersamaan dengan acuan tahanan sebaran/resistansi kurang
dari 5 Ohm setelah pengukuran dengan Earth Tester Ground.
3.
Maksimum Ground
Maksimum
grounding yaitu dengan memasukkan bahan grounding
penangkal petir dalam bentuk lembaran
tembaga yang diikat oleh kabel
BC, serta dengan memasukkan larutan bentonite pada
titik grounding penangkal petir tersebut. Hal
ini dengan tujuan untuk meningkatkan serta menjaga kualitas resistensi
grounding. Biasanya material ini di gunkan pada daerah yang tekstur tanahnya
keras atau berbatu.
§ Resistor
Menghambat daya
·
OP AMP
Tetapi pada prakteknya ,ada beberapa
karakteristik OpAmp antara lain:
·
Arus bias input (Input bias current).
Pada prakteknya akan ada aliran arus yang mengalir ke dalam kedua input opamp.
Arus ini adalah arus bias mundur transistor. Arus bias input didefinisikan
sebagai:
I bias = (I1 + I2 ) / 2.
·
Arus Offset input (Input offset
current). Arus offset input merupakan perbedaan arus bias input dari kedua
terminal input. I os = │ I1 – I2│
·
Tegangan offset input ( Input offset
voltage). Bila V1 dan V2 berada pada tegangan yang sama, tegangan output
idealnya harus nol, karena Vo = Ad ( V2 – V1). Tetapi pada prakteknya akan ada
tegangan pada output. Tegangan offset input didefinisikan sebagai perbedaan
tegangan yang harus disupplaykan pada kedua terminal input agar tegangan output
sama dengan nol.
·
Differensial voltage gain ( Ad ).
Merupakan gain bila perbedaan sinyal tegangan input disupplaykan pada kedua
terminal input.
·
Common mode voltage gain ( Ac ).
Merupakan gain bila suatu sinyal input yang sama disupplaykan pada kedua termi
nal input opamp.
·
Common mode rejection ratio ( CMRR ).
Merupakan perbandingan antara Ad dan Ac dalam satuan dB. CMRR = Ad / Ac.
·
Supply voltage rejection ratio ( SVRR
). SVRR = Perubahan dalam tegangan supplay. Perubahan
dalam tegangan offset input
·
Slew Rate. Merupakan ukuran waktu
yang dibutuhkan untuk mensaklarkan output dari minimum tegangan negatip ke
maximum tegangan positip. SR = ∆V / ∆T.
·
Full power bandwidth ( f FPBW ). f
FPBW merupakan frekwensi terbesar dari tegangan sinus penuh yang dapat di
outputkan opamp tanpa terjadinya efek slew rate. Jika output,Vo = Vom sin
(2πft), maka gradinnya: dVo/ dt = 2πf Vom cos (2πft). Gradien akan maximum bila
cos (2πft) = 1. Maka │ dVo/ dt │= 2πf Vom, dimana f adalah f FPBW. Jadi SR = 2π
f FPBW Vom. Dan f FPBW = SR / (2π Vom).
14.6 SPESIFIKASI OP-AMP— PARAMETER
FREKUENSI
Sebuah op-amp dirancang untuk menjadi penguat namun ini cenderung tidak stabil, Untuk itu op-amp dibuat dengan sirkuit kompensasi internal, yang juga menyebabkan penguatan loop terbuka yang sangat tinggi berkurang dengan meningkatnya frekuensi.
Sejumlah perbaikan sirkuit dihasilkan dari pengurangan
penguatan ini. Pertama, penguatan tegangan penguat adalah nilai yang lebih
stabil dan presisi yang ditetapkan oleh resistor eksternal; kedua, impedansi
masukan rangkaian dinaikkan melebihi impedansi op-amp saja; ketiga, impedansi
keluaran rangkaian dikurangi dari yang ada pada op-amp terakhir
Gain – Bandwidth
Karena sirkuit kompensasi internal termasuk dalam op-amp,tegangan penguatan turun seiring dengan peningkatan frekuensi. Pada frekuensi rendah ke operasi dc, penguatannya adalah nilai yang dicantumkan oleh spesifikasi pabrikan AVD (penguatan diferensial tegangan) dan biasanya merupakan nilai yang sangat besar.
Frekuensi lain yang menarik adalah yang
ditunjukkan pada Gambar 14.28, di mana penguatan turun sebesar 3 dB (atau
menjadi 0.707 gain dc, AVD), ini menjadi frekuensi cutoff dari op-amp, fC.
Faktanya, frekuensi gain dan frekuensi cutoff terkait dengan
Persamaan (14.22) menunjukkan bahwa frekuensi
gain juga dapat disebut produk gain-bandwidth dari op-amp.
Laju, SR
Parameter lain yang mencerminkan
kemampuan op-amp untuk menangani sinyal yang berbeda-beda adalah laju perubahan
tegangan, yang didefinisikan sebagai
Perubahan Arus Laju perubahan tegangan
memberikan parameter yang menetapkan laju perubahan maksimum tegangan keluaran
saat digerakkan oleh sinyal masukan langkah besar. * Jika seseorang mencoba
untuk menggerakkan output pada tingkat perubahan voltase yang lebih besar
daripada laju perubahan tegangan, output tidak akan dapat berubah cukup cepat
dan tidak akan bervariasi pada kisaran penuh yang diharapkan, mengakibatkan
sinyal terpotong atau distorsi. Bagaimanapun, output tidak akan menjadi
duplikat yang diperkuat dari sinyal input jika laju perubahan tegangan op-amp
terlampaui.
Frekuensi Sinyal Maksimum
maksimum op-amp dapat beroperasi
bergantung pada parameter bandwidth (BW) dan laju perubahan tegangan (SR)
op-amp. Untuk sinyal sinusoidal dengan bentuk umum
Selain itu, frekuensi maksimum, f,
dalam Persamaan. (14.24), juga dibatasi oleh bandwidth unitygain.
A. Prosedur
percobaan
· Bukalah
aplikasi proteus terlebih dahulu.
· Buka
schematic capture, pilih bagian component mode (
), dan pada bagian
devices klik 'P'.
· Pastikan
kategorinya berada pada all categories agar mudah dalam melakukan pencarian.
· Ketikkan
semua nama bahan komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian.
· Double
klik komponen yang kita butuhkan agar komponen tersebut muncul dikolom Devices.
· Buka
bagian Terminals mode ()
· Pilih
terminal yang diperlukan.
· Setelah
semua komponen didapatkan, letakkan komponen pada papan rangkaian.
· Rangkailah
semua komponen sesuai prinsipnya.
· Klik play
() pada bagian kiri bawah
aplikasi untuk menjalankan rangkaian simulasi.
· Saat di
play, jika rangkaian simulasi sudah benar dan sesuai, maka akan muncul output
LED pada rangkaian sensor sentuh tersebut dan motor sebagai penggerak
keran
B. Rangkaian
Simulasi
C. Prinsip Kerja
tegangan mengalir dari battery melewati r1 sebesar 10k ohm kemudian ke
kaki negatif opamp, karena kaki positif lebih kecil tegangan dari kaki negatif
maka tegangan akan diteruskan kemudian di paralekan dengan r2 240k ohm dan di
dapatkan voutnya
1) 1. Roll-off atau pengurangan penguatan pada OP-AMP akan terjadi pada kecepatan ?
a) 19 dB /dekade atau 5 dB / oktaf
b) 20 dB /dekade atau 6 dB /oktaf
c) 29 dB /dekade atau 15 dB / oktaf
d) 30 dB / dekade atau 16 dB / oktaf
2) 2. Full power bandwidth ( FPBW) yang merupakan frekuensi terbesar dari tegangan sinus yang dapat dioutputkan dengan opamp, saat berapakah gradien maksimum ( FPBW ) dapat dihasilkan ?
a) Cos (2πft) = 1
b) Sin (2πft) = 1
c) Cos (2πft) = 2
d) Sin (2πft) = 2
Perbaikin link download dan video
BalasHapus